Author: Fitri Adha Afya
“Everyone is different, no body was born to
be the same as others”, even a twin. Karena saya memegang prinsip ini, saya
selalu mencari cara unik versi saya untuk belajar. Kenapa saya berani bilang
begini? Karena saya sudah berpengalaman sekali, ceilee. Mulai dari masa kuliah,
saya punya teman pinter yang mana ketika akan final, dia santai saja belajarnya
tapi bisa. Saya coba santai seperti dia? Gak bisa coyy, I needed to study more and more.
Untuk
belajar English terutama TOEFL, saya menerapkan hal yang sama. Sebelumnya saya
pernah singgung mengenai suka sekali go
to someone else’s blog. Disana saya banyak mendapati mereka
yang mendapatkan score tinggi untuk TOEFL, tapi reviewnya mereka itu tidak
belajar yang gimana-gimana. Not sure
apakah mereka belajar gigih tapi tidak share disana, atau memang mereka sudah
jenius dalam bidang bahasa.
Untuk
seseorang dengan kemampuan biasa saja seperti saya, yang score TOEFL cuma 453
pastinya saya butuh modul dan buku yang tepat. Apalagi kali ini saya hendak
belajar secara otodidak dan memulai semuanya dari awal, suci nan bersih hahaha.
Saya sadar dengan kemampuan diri, saya selalu diharuskan untuk belajar lebih
gigih dan mati-matian. Dari pengalaman-pengalaman yang tidak mengenakkan ini,
membuat saya dari yang hate studying
became love studying alot.
Note
these!
Ohya
saya lupa menyinggung poin yang satu ini, belajar TOEFL itu lebih kaku dan
pastinya itu untuk mengukur kemampuan English pasif kalian. Beda dengan kalian
ikut kursus untuk kelas speaking dan juga untuk kurikulum lainnya.
Saya pernah ambil kursus Speaking di tahun 2013, tidak perlu saya mention lagi lah kemampuan saya pada saat itu *bad. Tapi, dengan belajar speaking banyak benefit yang kalian dapatkan, mulai dari mental keberanian untuk speak up, memorize new vocabulary, hingga tau susunan kalimat yang benar.
Saya pernah ambil kursus Speaking di tahun 2013, tidak perlu saya mention lagi lah kemampuan saya pada saat itu *bad. Tapi, dengan belajar speaking banyak benefit yang kalian dapatkan, mulai dari mental keberanian untuk speak up, memorize new vocabulary, hingga tau susunan kalimat yang benar.
Beda Belajar TOEFL dengan Speaking
Tahun
berikutnya 2014, saya juga pernah ambil kelas Speaking untuk mengasah skill speaking saya. Tidak ragu, saya
ambil kelas camp dimana belajarnya
malam dan nginap di camp. Kursus ini
berjalan selama satu bulan, dan di akhir kelas saya mendaptkan nilai memuaskan.
Ingat ya, speaking itu kadang tidak perlu malu dan don’t give a care about grammar.
Tahun
2015, saya merasa belum puas dengan skill bahasa Inggris yang saya punya,
akhirnya saya ambil kursus lagi. Saat itu saya ingin kursus langsung dengan
Native. Mereka menggunakan metode Cambridge, mulai dari buku, audio, hingga pengajarnya
itu memang Native. Les ini selama 3 bulan, saya lupa berapa kali pertemuan.
Biaya lesnya lumayan, saya nabung keras pada saat itu agar tetap bisa bayar
biasa les. *keras kayak batu.
Di
tahun selanjutnya, saya mencoba les TOEFL yang mana pada saat itu saya sendiri
bingung apa itu adverb, preposition, dan istilah grammar lainnya. Saya merasa,
istilah itu tidak penting sehingga saya menjawab soal-soal TOEFL literally
karena feeling aja. Lol, kenapa saya egois banget saat itu ya? Itu kursus
terakhir yang saya ikuti selama kuliah.
Next
plan kala itu, saya menghabiskan waktu luang untuk kursus Korean dengan 2 teman
lainnya, Wiwin dan Rini.
Modul atau Buku Terbaik Untuk Structure
Semua
tips yang saya sampaikan di blog ini ialah berdasarkan pengalaman saya.
Sebelumnya, score terakhir untuk structure saya pada saat prediction adalah 47.
Teman-teman, ini sangat memalukan bagi saya dan saya juga tidak puas dengan
score itu. Berikut ini saya coba share modul terbaik untuk belajar structure
yang bisa teman-teman coba, dan belajarnya itu sesuai urutan buku atau modul
yang saya urutkan ya. Versi saya.
1. Longman
Saya merasa berdosa, karena pernah menjelek-jelekkan si Longman ini dengan menganggap itu modul jadul. Udah jadul kok masih aja dipakai, dan juga saya merasa modul ini pembahasannya mudah sehingga tidak menantang *ampung sombong banget sih SAYA hahaha.
Tapi, untuk kalian yang mengalami kelemahan di structure or grammar, wajib pelajari buku ini. Saya lahap longman selama seminggu, bukunya itu benar-benar bagus dan terstruktur. Setiap bahasan dijelaskan dengan materi ringkas dan renyah. Saya sadar akan kesalahan yang saya lakukan karena ngata-ngatain Longman, kualat. Benci jadi cinta.
2. Cliff
I wish I knew this module earlier, saya belajar modul Cliff ini seminggu sebelum test. Benar-benar recommended ya modul ini. Super lengkap, sangat lengkap, banyak bahasan soal. Top banget dah, tapi tebal coy, saya tidak print out modulnya.
3. English Grammar: Betty Azar
Saya dapat buku ini sebagai warisan dari cece saya, buku ini bermanfaat sekali 1000%. Pastikan kalian memahami semua bahasannya. Fokus pada bagian yang menjadi kelemahan kalian, kalau saya di bagian Uncountable Noun dan Relative Clause. Kalau belum paham materinya, jangan jawab soalnya lewatkan saja dulu.
4. Bruce Roger
Kesalahan
saya, belajar di awal saat itu langsung ke modul ini. Harusnya saya pelajari
modul ini terakhir karena bahasannya sudah advanced. Penjelasannya tidak
terlalu rinci, hanya dijelaskan bagian point-pointnya saja, ditambah lagi
mereka tidak jelaskan kenapa jawaban benar dan salah. Try to find out itself, dengan
begitu otak kita dipaksa bekerja hingga akhirnya ketemu dan bisa.
5. BBC Learning English
Untuk
hiburan dan agar tidak bosan, saya kadang-kadang belajar di “English in a minute”. Mudah dipahami,
kalaupun harus mencatat tidak susah karena penjelasannya langsung ke inti. Saya
prefer versi You-Tube daripada Instagram atau Webnya. BBC Learning English
6. Cambridge Dictionary
Mereka menyajikan beberapa materi mengenai Grammar yang mudah dipahami. Optional aja menurut saya untuk belajar materi dari sini. Cambridge Dictionary
7. English Club
Selain tau ilmu baru, di web ini kalian bisa belajar structure dan ketemu vocab baru. English Club
8. Barron
Disini hanya ada bahasan soal saja, tapi tidak masalah untuk latihan. Saya punya modul Barron Edisi *lupa, yang mana lebih lengkap.
9. Best Score TOEFL ETS
Kalau sudah cukup puas dengan mempelajari semua modul dan buku di atas, baru coba jawab soal structure di buku ini ya. Syuliiitttt. Saya beli buku ini di Gramedia Aceh Rp 198.000,-.
10. Peterson
Ini optional aja, semua materinya sulit menurut saya hahaha karena bahasan TOEFL tahun 90an.
Modul Terbaik Untuk Reading
Hingga
sekarang saya masih lemah di bagian ini, mungkin karena tidak totalitas
latihannya. Menurut saya, meningkatkan toefl reading itu hanya bisa jika
penguasan vocab yang banyak, paham tenses, dan juga pemahaman yang baik akan
bacaan. Berikut ini rekomendasi buku dan modul dari saya:
1. Bruce Roger
Kalian
bisa belajar step by step dari modul ini, per bahasan untuk soal yang sering
muncul. Jenis soal yang ada pun cukup sulit, menyerupai soal ITP asli.
2. VOA News
Dalam
seminggu, kadang cuma 2 berita yang saya baca dari situs ini, karena memang saya
blank sekali dengan reading. Tidak suka, tidak cinta, sudah coba, tapi tidak
dapat feelnya. Saya paham saat baca semua berita itu tapi butuh waktu yang lama
hahaha.
3. Longman
Saya
tidak belajar bagian reading di modul ini, tapi setelah saya cek pembahasannya
sama seperti structure. Sangat struktural dan juga bagus untuk dipahami.
4. Best Score TOEFL ETS
Bahasan
soal reading buku ini, PERSIS SOAL TOEFL
ITP. Saya beruntung beli buku ini meski seminggu lagi menuju waktu test. Berkat
buku ini saya tidak terkejut menjawab soal pas actual tes ITP karena memang
sama bentuknya.
5. 400 essential words for TOEFL
Wajib
ya gengs, karena memang beberapa vocab disana itu seringkali keluar di soal
reading. Seperti, vulnarable, massive, maintain, occur, obtain, dll.
Sebagai
tambahan, coba untuk menghafal vocab itu pahami juga penggunaan di kontek
kalimat mana biasa digunakan. Catat juga synonim untuk vocab yang kalian baru
hafal, dicatat, dan diulang-ulang agar tidak lupa. Karena reading itu menguji
pemahaman kita terhadap suatu bacaan, tidak banyak tau vocab ya sudah tamatlah.
Modul Terbaik Untuk Listening
Saya
sangat suka bagian ini, karena memang menurut saya pertanyaannya daily conversations. Tapi, ketika
soalnya itu tentang materi Idioms dan sejenisnya, lumayan sulit. Walaupun score
listening cuma 51, to be frank
listening ITP tidak semudah listening prediction.
1. Bruce Roger
Sangat
sangat bagus, kecepatan speakernya ngomong cocok untuk latihan.
2. Barron
Banyak
yang review bagian listening di modul ini sulit, and it’s true.
3. You-Tube channelnya English Sheriff
Soal
listening disini, menurut saya persis dengan actual test tingkat kesulitannya.
Malam sebelum test, saya coba jawab-jawab soal disini. Awalnya shock kok sulit,
tapi Alhamdulillah it’s so helpful dan karena udah menjawab soal listening dari
channel ini saya tidak terlalu merasa shock lagi.
4. You-Tube channelnya BeautyonTest
Suka
belajar dari channel ini, karena suaranya sangat jelas sehingga cukup jelas, tidak seperti listening di buku ETS.
5. Channel YT TedTalk
Tidak
hanya mengasah kemampuan listening, kalian bakal dapat informasi baru dari
setiap video yang ada di konten YT Ted. You must watch all the videos!
Ohya,
banyak orang menyarankan untuk menambah skill listening itu dengan cara nonton
movie Barat. Tapi, menurut saya cara ini tidak efektif. Lebih efektifnya tonton
video BBC Council-LearnEnglish Teens atau 6 minutres English from BBC
Learning English, dan sejenisnya. Karena disertai dengan subtitle, durasi yang
tidak terlalu panjang, dan konteks pembahasannya itu spesifik.
Note, jangan lupa saat
latihan setiap section itu patokin waktu ya. Buat diri kalian seolah-olah
memang sedang actual test. Terutama bagian reading, jangan ulang kesalahan
saya. Print out lembar jawaban untuk latihan, karena proses membulatkan ini
cukup memakan waktu lama. Jika kalian sudah terbiasa, akan lebih mudah dan
pasti akan menemukan teknik terbaiknya.
Always
practicing. Wish you a good luck!
Afya.