Minggu, 30 Juni 2019

Tips Memulai Belajar TOEFL Otodidak Untuk Test TOEFL ITP: Based on My Experience!

Author: Fitri Adha Afya

Hello Blog, it’s been a while since the last time I posted my blog. Kontennya membosankan, isn’t it? Tetapi, kali ini saya memutuskan untuk share sesuatu yang berguna inshaAllah. It’s gonna be a long story, but please enjoy reading it.

Fyi, saya sempat galau mau belajar IELTS atau TOEFL duluan. Setelah doa panjang minta petunjuk, saya putuskan belajar TOEFL duluan. Saya sangat menyarankan kalian belajar TOEFL duluan, apalagi bagi yang merasa kemampuan Grammar-nya dipertanyakan. Karena di IELTS, kalian dianggap sudah paham grammar 200%.

Why do I write this?  

Sebelumnya, saya juga janji pada diri sendiri jika lulus test toefl ITP sesuai target score, saya akan bagikan cerita saya. Pengalaman Test TOEFL ITP: Mulai dari Daftar Hingga Hari-H Test baca disini. Tidak bermaksud apa-apa, melainkan hanya ingin berbagi saja. Karena, dari pengalaman pribadi saya sendiri merasa sangat terbantu dengan adanya postingan teman-teman lain di blog mereka.

Why did I read their blogs?

Setiap orang pasti punya tujuan berbeda-beda kenapa membaca review dan pengalaman orang lain. Kalau saya pribadi, mulai dari bermaksud untuk memotivasi diri sendiri dengan cara meyakinkan bahwa ada mereka yang berhasil, kenapa saya tidak? Jadi, menurut saya ini langkah awal yang harus kalian lakukan.

Mencari metode-metode apa yang mereka coba untuk menaikkan score, modul dan buku apa yang mereka gunakan, hingga mencoba ambil pelajaran dari kekurangan mereka yang sudah terlebih dahulu ikut tes. Modul dan Buku Yang Wajib Dipelajari Untuk Target Score TOEFL ITP di Atas 500, baca disini.

The most important thing, semangat saya 300 kali lebih membara ketika membaca pengalaman orang lain yang berhasil mencapai target untuk mimpi mereka. Meski takdir semua orang berbeda-beda, jangan ngomong dulu sebelum anda mencoba mati-matian untuk hal tersebut.

Why is it too hard to start?

Saya yakin kebanyakan dari kalian yang sedang membaca blog saya saat ini sedang berjuang untuk toefl ITP. Walaupun belum berjuang, tapi mungkin ada yang akan segera berjuang. Namun, banyak dari kita yang mungkin ingin mencoba tapi terus-menerus merasa kayaknya gak bisa, kayaknya gak terkejar, kayaknya nanti mager, kayaknya kayaknya dan kayaknya.

Well, itu bisa aja terjadi saya juga pernah mengalami hal yang serupa untuk hal-hal yang tidak saya perjuangkan. Kenapa bisa begitu? The answer is pretty simple, karena kalian tidak menjadikan itu prioritas dan list untuk hal yang wajib diwujudkan. Coba kalian jadikan itu prioritas dan mimpi yang bagaimanapun caranya harus diwujudkan? Saya yakin bisa, akan bisa, sooner or later pasti bisa. I bet ya, BISA.

My previous English experience

Saya dan anda semua, pasti sudah belajar Bahasa Inggris dari jaman SD, SMP, SMA, bahkan kuliah juga required English subject. Saya ingat sekali, pernah malu di bangku SMA karena pronoun aja gak bisa. It’s she purse, saya dulu pernah ngomong gitu. Padahal yang benarnya adalah it’s her purse.

Lucu sih, foolnya keterlaluan. Bukan fool or stupid juga, it’s because English isn’t our mother language. Language is about how often you get used to be with it (menurut saya). Guru SMP saya selalu berkoar-koar bilang, practice, practice, and practice. Bosan dengar beliau selalu ngomong gitu, tapi ada benarnya. Hahaha

Well, sorry pembukaan untuk sub pembahasan ini kepanjangan haha. Pengalaman saya, memulai belajar sendiri untuk TOEFL itu menantang sekali. I mean, kita pasti akan bingung dan ini menjadi PR terberat yang pernah ada. Januari 2019 saya kursus TOEFL (udah mulai serius belajarnya), bayar mahal sampai 700ribuan lebih. Tapi, seminggu saya les ternyata saya keterima kerja dan musnahlah sudah biaya les dan mimpi saya bisa dapat score toefl.

Tapi, singkat cerita saya resign dari kerjaan tersebut setelah seminggu kerja, funny though. Kebetulan apa ini semuanya serba seminggu. Saya menggalau, hingga tibanya April 1st, 2019 saya memutuskan untuk “Oke, saya akan self-learning bagaimanapun caranya target saya harus mencapai score 500 above.

 Tapi pada saat itu bingung, ini mulainya gimana, nanti kalau saya gak paham tanyanya ke siapa? Kalau yang saya pelajari dan pahami ternyata salah gimana? Pertanyaan itu akan muncul, especially bagi kalian an overthinker like me.

How to start?


Gambar terkait1. Jangan ragu, yakinkan dulu diri kalian siap 100%. Belajar otodidak itu dua kali lebih menantang, tapi tergantung kalian. Saya lebih pusing dan stres belajar di les, karena ketika miss nya bilang, jadi kalau nanti jumpa of, kata sebelumnya harus noun blabla. Gimana kalau pada saat itu kalian belum kenal dengan noun atau sulit bedakan noun dengan adverb? Misalnya ya.




Hasil gambar untuk read a blog2. Go to someone else’s blog. It’s the most effective way to do for me, baca dulu pengalaman orang biar dapat gambaran.












Hasil gambar untuk know yourself3. Know yourself. Ini penting, kalian harus kenal diri kalian, kemampuan kalian itu bagaimana, metode belajar terbaik kalian itu seperti apa. It’s good to read about other peoples’ experiences, tapi coba pilah-pilah hingga akhirnya dapat versi kamu pribadi yang efektifnya gimana. Remember, there is no such the best method to learn English. All depend on you





Gambar terkait4. Find the best way to study. Ini penting sekali! Misalnya, kalian itu merasa lebih paham kalau belajarnya harus gimana. Apa ke perpus, belajar di kamar dengan tidak ada gangguan, harus dengan musik, dll. Pastikan kalian mencintai kegiatan belajar ini.






Hasil gambar untuk manage your time


5. Manage your time well. Ada mereka yang belajar 2 jam sehari cukup, ada yang harus belajar 10 jam. Approximately, saya menghabiskan waktu more than 11 hours sehari untuk belajar English. Saya juga gak paham kenapa selama ini. Depress? Stressful? Of course. Tapi saya selalu bilang ke diri saya, “Fighting Afya, hard work will pay off”.




6. Kasus saya, tidak perlu membuat jadwal seperti roster sekolah. It doesn’t work for me, cukup mental yang kuat dan konsisten sama diri sendiri.

Itu untuk versi how to start yang pertama, langkah selanjutnya gimana dong ce? Here we go. 

7.  Saya baca di blog kebanyakan orang, sarannya itu coba mulai dengan ikut toefl preparation test dimana saja untuk mengukur kemampuan. Pada saat itu saya ikut di KIES Aceh, ini nilainya. Saya malu, score reading saya seperti itu, hitung saja berapa jumlah soal yang mampu saya jawab. 




8. Print out modul-modul terbaik, cari tau di berbagai macam sumber. Saya lebih percaya referensi yang diberikan oleh mereka yang posting di blog pribadi. Also, I highly recommend you to belajarnya dari modul berbahasa English. Jangan belajar dari modul Bahasa Indonesia, tapi kalau merasa berat boleh dan sah saja.

Mulai belajar untuk section yang tersulit versi anda. Saya lemah sekali di structure, jadi itu yang saya perjuangkan dengan sebenar-benarnya. Bulan pertama saya belajar structure, sempat stress berat. Saat first test mandiri untuk prediction, guess what?

 Yang benar cuma 20, itupun karena ada beberapa yang saya tebak aja jawabnya. Tbh, saya semakin tertekan dan hari-hari tidak menyenangkan. Tidur tidak nyenyak, makan semakin banyak karena otak terkuras terus, tapi tidak gemuk *yeey hahaha.

9. Kedua saya sangat *gak tau jelasinnya gimana, di bagian reading. Selanjutnya saya akan share modul apa yang bagus. Ketiga, listening. Modul terbaik yang saya gunakan untuk meningkatkan score setiap section, baca disini.

10. Wajib punya catatan. Terserah mau catat apa, kalau saya selalu catat vocabulary baru dan juga adj prep, verb prep, lainnya yang menurut saya sulit dan harus sering saya ulang-ulang. 

11. Keep learning, walaupun di tengah jalan kalian rasanya udah gak kuat lagi. Never ever give up, what you think, you become

Hasil gambar untuk toefl preparation test in room

12. Cari solusi untuk materi yang kamu rasa sulit sekali untuk dipahami dan evaluasi. Bisa dengan bertanya kepada teman yang lebih paham, atau belajar di internet (sumbernya harus lebih dari 3). 

Beberapa tips memulai belajar TOEFL ITP otodidak di atas, mungkin saja don’t work for you. Tapi, bagaimanapun pasti ada yang bisa kamu ambil poin positifnya untuk diterapkan. Saya tidak terlahir dengan kemampuan English yang cemerlang, beda dengan most of them whose this ability since they were born.

Jangan lupa, sesuaikan dengan diri dan kemampuan kamu. We’re all unique, no body is stupid or fool. Itu semua hanya masalah metode yang harusnya kita aplikasikan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Good luck ya, if I can do it, why you can’t? If they’ve done it, why you haven’t yet? What’re you waiting for?

Afya.



8 komentar:

  1. terima kasih mba sharing nya, sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. Hi Amini. I am happy to hear that. Thank you :)

    BalasHapus
  3. terimakasih sharingnya kak, semoga aku bisa seperti kaka. karna liat harga les itu lumayan juga :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin aminn. You can do it, I bet. Selama gak menyerah dan selalu cari cara belajar paling efektif untuk diri sendiri. Kalau ngerasa down, jangan lupa minta semangat dari teman-teman ya :)

      Hapus
  4. Sangat bermanfaat sekali sharingnya, semakin yakin dan semangat lagi, makemak like me juga bisa mengejar ketinggalan ya kan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa banget kok. Gak ada kata terlambat di dunia itu, itu kata pepatah udah paling benar. Usaha juga harus sebesar cita-cita ya :)

      Hapus
  5. Mba Afya,,, aku lagi ngalamin sama persis pada paragraf awal,, lagi kuatin mental dan push diri biar fight dan disiplin belajar.

    Keren, mkasih udah berbagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masalah konsisten, kuatin mental, dan agar selalu memberikan sugesti positif terhadap diri sendiri emang PR banget. Tapi, semua itu akan terlewati dan pasti kamu akan melihat progress nya meskipun kecil. Yang penting konsisten terus belajarnya ya :)

      Hapus

Cara Tes TOEFL Preparation Gratis Sendiri di Rumah, Begini!

Author: Fitri Adha Afya Belakangan ini, saya mendapatkan banyak pertanyaan dari teman dan juga students mengenai cara tes TOEFL gratis sendi...